Khamis, 28 Oktober 2010

Wasiat seorang syuhada'

"Seandai mereka membunuhku maka negeri mereka tidak akan aman. Seandainya mereka memenjarakanku maka mereka tidak bisa tidur tenang. Cintaku pada Allah sentiasa mekar."


Beraya di rumah kakakku menemukan aku dengan 2 vcd tentang perjuangan Hamas ( Brigade Imam As Syahid Izzuddin Al Qassam khususnya) menentang Zionis laknatullah di bumi suci Palestin sana. Aku tertarik lalu aku menonton bersama adikku di rumah diruang masa yang Allah sempatkan. Ada sesuatu yang benakku merasakan ia sangat berguna untuk dikhabarkan dan disebarkan pada sahabat-sahabat semua - wasiat para syuhada.


Aku merajinkan jemariku untuk menaip kembali setiap bait yang dilafazkan oleh para syuhada sebelum mereka bertemu Tuhan yang mereka rindukan. Aku teliti beberapa kali wasiat mereka, ternyata ada 'sesuatu' disana. Seolah mereka sedang memberi nasihat dan amanat padaku. Pesanannya hidup.


Segar.

Mari kita teliti bersama.


***

"Janganlah kamu mengira bahawa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati bahkan mereka hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki." (Al- Imran : 169)


Dari Putra Islam, anggota Brigade As Syahid Izzuddin Al Qassam, Muhammad Ahmad Marsum Abu Dujanah mengirimkan suratnya melalui cara sederhana ini.


Kepada ibuku tercinta, yang telah menjagaku siang dan malam. Ibu yang mendorongku untuk membantu para mujahid dengan segala yang aku mampu. Aku berdoa kepada Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa untuk menyabarkan hatimu.


Ibu, maafkanlah aku dan relakan aku. Janganlah kau tangisi pemergianku. Senyumlah dengan wajah gembira seperti wajahnya mereka yang memberi selamat.


Wahai ibuku, jadilah Khonsa' moden. Aku tidak menyatakan selamat jalan wahai ibu tetapi syurgalah tempat pertemuan kita.


Kepada ayah tercinta, yang menjagaku siang dan malam dan tanpa lelah terus berjuang untuk memberi sesuap nasi untukku dan saudara-saudaraku. Maafkanlah aku dan lihatlah apa yang telah Allah siapkan untukmu dan ibu disyurga. janganlah kalian menangis.


Selamat tinggal ibuku tercinta. Selamat tinggal ayahku tersayang.


Aku berwasiat pada kalian dengan wasiat Rasulullah SAW kepada umatnya

"Jagalah solat. Jagalah solat dan perhatikan orang-orang yang menjadi tanggunganmu"


Dan aku berwasiat dengan apa yang Ibrahim AS wasiatkan kepada anak-anaknya dan kepada Yaakub.

"Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam Islam." ( Al Baqarah : 132)




***

Ini wasiat As Syahid Abu Dujanah. Pendek tetapi tidak ternilai untaian bicaranya.
Aku yang menaip kembali wasiat ini seolah terasa ada 'ruh' bersama bait-bait bicara hatinya. Sungguh. Yang meniupkan sedikit kekuatan padaku. Yang memberikan segerombolan semangat padaku. Dan yang pasti, kerinduaan aku untuk menjejaki para syuhada bertemu Allah dalam keadaan mulia ini membuak-buak. Moga rindu ini menjadi kenyataan!